Menu

Friday, 11 January 2019

#STJ2019_012 - HAI HATI, ADUHAI JIWA (Balasan Puisi Dealova)

FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

(Balasan puisi Dealova)
Image may contain: text
PUING HATI YG TAK BERARTI 


Bukan lagi nyanyian rindu 
bukan lagi lagu pilu 
bukan pula lagu merdu riang gembira 
sepi dan senyap ruang hati ini 
seakan tak berasa apa pun yang pernah ada apapun yang pernah terbingkai dalam kisah merata sudah tak berbekas 
Hanya Ratapan puing puing 
yang berserakan terabaikan 
murka dalam sunyi... 
lelah dalam rasa... 
Pulanglah bersama imajinasi 
Sebagai bekal membunuh rasa 
Bingkai saja sejarah jika kita pernah tertindas 
Meninggalkan ruang hampa untuk keta'atan
Menjaga hati suci 
tanpa bara dendam kesumat 
biarlah sang penguasa 
yang menundukan ketakaburan itu 
menguasai panggung sandiwara 
karena kau aktor penakluk yang jitu 
pembunuh rasa dan jiwa jiwa yang murni 
Tinggalkan lara sucikan jiwa 
Dan taklukan dunia 
jika kita masih punya arti sejati hidup

#AsmaraJati. 8-01-2019

FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

HAI HATI, ADUHAI JIWA 

(Balasan Puisi Dealova)


Tock ... tock ... tock

Hai hati ...
Aduhai jiwa ...
Yang murka dalam sunyi ... nan lelah dalam rasa
Dipermain oleh imajinasi ... melemah segenap asa


Hati ...
Pintumu kuketuk ... mohon dibuka
Puing-puing itu kucedok ... moga tiada lagi amuk murka

Jiwa ...
Rasa itu jangan dibunuh ... biar sahaja dia membara
Lara itu jangan disentuh ... lihat bagaimana dia meronta

Simfonikanlah kembali nyanyian-nyanyian rindu
Dendangkanlah semula lagu-lagu merdu
Biar ruang sepi itu meratibkan pesona
Agar taman sunyi itu menguntum bebunga
Pasti masih ada jalan untuk keta'atan
Dan selalu ada peluang lagi untuk percintaan

Bara kesumat itu tetap akan selalu ada
Rasa takabur itu takkan pernah melupai manusia
Biarkan mereka di sana dik, tapi didiklah mereka seperti kamu mendidik nafsu
Kerana nafsu itu kalau bijak dikendalikan, pasti akan menjadi hamba setia pada akalmu

Nukilan: Si Takluk Jagat
08 Januari 2019

No comments:

Post a Comment