Menu

Tuesday, 11 December 2018

ABDI KABOGOH ANJEUN


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

ABDI KABOGOH ANJEUN

Image may contain: one or more people and text


ABDI KABOGOH ANJEUN


Kami bermalam di sini ... di puncak sebuah bukit yang tinggi
Menghayati indahnya cahaya bulan yang sedang bersemi
Tambah sempurna dengan binar gemintang yang mengiringi
Maha Besar ... Maha Kuasa ... Maha Agung Sang Illahi Rabbi

Di suatu sudut Sang Puteri menyendiri duduk bermenung
Tanpa kata-kata ... begitu jauh Sang Puteriku terlihat merenung
Terbit rasa bersalah di dalam diri
Adakah dia menyesali keputusannya untuk ikut menemani?

Menyedari aku memerhati ... Sang Puteri langsung berdiri
Sambil tersenyum ... melangkah menghampiri dan duduk di sisi
Subhanallah ... sirna terasa rembulan yang sedang mengambang
Bila bertentang mata dengan Sang Puteri yang tajam memandang

"Kelana ... usah khawatirkan akan diriku
Aku bukan terpaksa, tapi seikhlas hati aku mahu menemanimu
Aku mahu tahu apa tafsir mimpi-mimpiku kebelakangan ini
Bersanding di singgahsana syurga bersama jejaka misteri"

"Dan malam ini aku dapat melihat sebenar-benar keindahan
Tidak pernah aku membayangkan angkasa yang sebegini tenang
Selalunya aku cuma memerhati rembulan dari jendela candi
Diselang-seli dentingan genta dan aroma bakar setanggi"

"Terima kasih Kelana ... abdi bogoh ka anjeun ..."

Sebelum sempat aku bertanya maksudnya, Si Darah Biru menyandarkan kepalanya di bahuku
... dan untuk mengatakan "jangan", aku harus akui ... aku tidak mampu

Nukilan: Si Takluk Jagat
10 Disember 2018

No comments:

Post a Comment