Menu

Tuesday, 19 March 2019

#STJ2019_064 - HANYA SANTAPAN MATA

FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

Image may contain: text

HANYA SANTAPAN MATA



Hai rindu ... berhentilah menumbuk
Wahai sendu janganlah lagi berkecamuk
Di dinihari sepicing pun tidak dapat melelapkan mata
Di siang bolong menatap angkasa dengan netra tak bercahaya

Kadang terasa siksa membawa kantung yang membungkus pilu
Namun kan terbit bahagia bila kunjung menjelma bayang wajahmu
Seri raut itu yang selalu mendamaikan jiwa
Sesuci embun pagi dalam indah mekarnya arunika

Gadisku ...
Kamu anugerah dari Yang Esa
Kamu titipan Yang Maha Kuasa
Kelana ini dengan rendah diri menadahkan tangan
Memohon pada Illahi Rabbi supaya kamu selalu dalam kebahagiaan

Cukuplah wajahmu hanya jadi santapan mata
Dan tawa manjamu biar cuma jadi halwa telinga
Aku sudah cukup bahagia dengan cara begini
Selebihnya biarlah taqdirNya yang menentukan sendiri

Hirisan luka di hati ini sudah terlalu parah
Dan rindu di relung qalbi ini tidak mungkin beralih arah
Semakin dekat kamu padaku semakin perih rasanya
Dan semakin aku teringatkanmu semakin laju aliran darahnya

... surah An-Naas, buat penenang jiwa yang bergelora

Nukilan: Si Takluk Jagat
07 Mac 2019


No comments:

Post a Comment