FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT
HANYA SANTAPAN MATA
Hai rindu ... berhentilah menumbuk
Wahai sendu janganlah lagi berkecamuk
Di dinihari sepicing pun tidak dapat melelapkan mata
Di siang bolong menatap angkasa dengan netra tak bercahaya
Kadang terasa siksa membawa kantung yang membungkus pilu
Namun kan terbit bahagia bila kunjung menjelma bayang wajahmu
Seri raut itu yang selalu mendamaikan jiwa
Sesuci embun pagi dalam indah mekarnya arunika
Gadisku ...
Kamu anugerah dari Yang Esa
Kamu titipan Yang Maha Kuasa
Kelana ini dengan rendah diri menadahkan tangan
Memohon pada Illahi Rabbi supaya kamu selalu dalam kebahagiaan
Cukuplah wajahmu hanya jadi santapan mata
Dan tawa manjamu biar cuma jadi halwa telinga
Aku sudah cukup bahagia dengan cara begini
Selebihnya biarlah taqdirNya yang menentukan sendiri
Hirisan luka di hati ini sudah terlalu parah
Dan rindu di relung qalbi ini tidak mungkin beralih arah
Semakin dekat kamu padaku semakin perih rasanya
Dan semakin aku teringatkanmu semakin laju aliran darahnya
... surah An-Naas, buat penenang jiwa yang bergelora
Nukilan: Si Takluk Jagat
07 Mac 2019
No comments:
Post a Comment