Menu

Sunday, 24 March 2019

#STJ2019_066 - DOAKU DI AWAL REJAB

FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

DOAKU DI AWAL REJAB



Kusam terlihat mayapada andai tiada cahaya cinta
Hilang seri angkasa tanpa benderang sinar purnama
Cinta dan rembulan ibarat sosok yang saling melengkapkan
Dunia yang kesunyian dan malam yang selalu dalam kegelapan

Terbang bersama bayu bagi menyemai bebenih cinta abadi
Berkolaborasi dengan rinai dan cahaya untuk menata indah bias pelangi
Biar debunga-debunga itu tumbuh subur di hati tiap para pencinta
Dan moga dengan seri sapta warna bianglala itu sang pujangga dapat melengkapkan aksara puisinya

Begitu indahnya alam ini yang telah diciptakan
Dan ajaibnya setiap kejadian yang segalanya telah diaturkan
Bukan sekadar perkara-perkara yang hanya terjadi di dunia
Malah sehebat-hebat matahari itu juga takkan pernah terpesong dari paksinya

Kemana tumpahnya cinta si kumbang kalau tidak kepada bebunga
Dan kemana harus menunduknya diri kalau bukan kepada Sang Pencipta
Kerdil sungguh rasanya wujud jasad tika kita memperhalusi
Kurnia dan nikmat yang tidak pernah putus-putus diberi

Rejab ...
Hadirmu selalu ku nanti
Dan kini kamu telah kembali
Lalu di bahagian malam paling sunyi ini aku akan bersimpuh dan berdoa
Kerana bagiku itulah cara mencintaiMu yang paling rahsia

Nukilan: Si Takluk Jagat
08 Mac 2019

No comments:

Post a Comment