Menu

Monday, 30 December 2019

STJ2019_199 - JANGAN HENTIKAN TARI PENA (Balasan Puisi Jiya Ashma)

FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

(Balasan Puisi Jiya Ashma)

No photo description available.

BIARLAH


Biarlah kuntum tanpa kelopak
Biarlah rajah tanpa ukir
Biarlah embun tanpa pelupuk
Biarlah madah tanpa penawar

Di sini,
Kuberhentikan penaku
kuhapuskan tintaku

Terakhir kali
Nukilan kucoretkan
Tiada lagi puisi
Atau sekadar syair-syairan

Lidah asmaraku tandas
Hatiku kandas
Terkelupas
Empas

Bila esok purnama masih bermalam
Biarlah tetap di langit yang kelam

Sulutku padam

Jiya zaara ashma
Taman hati:03-11-2019


JANGAN HENTIKAN TARI PENA


(Balasan Puisi Jiya Ashma)

Bukanlah namanya mawar jika mekarnya tiada kelopak

Pincanglah loreknya rajah andai kemasannya tanpa ukiran
Di manakan bertakung embun kalau tumbuh daunan tidak berpelupuk
Pasti sumbang madah kiranya puisi didendang tanpa iringan penawar


Dik ...
Bayu akan berhenti menghembus seiring terhentinya tari penamu
Mentari tidak akan lagi terbit pagi andai kamu hapuskan tintamu
Kalau benarlah ini terakhir kali nukilanmu kau coretkan
Lihatlah nanti dik ... tiadakan lagi pajang purnama di kelamnya malam

Begitulah reaksinya mayapada andai kamu menghilangkan diri
Gerimis yang turun akan semata menyanyikan lagu sedih
Pejamkan matamu dik dan dengarkan nyanyian rimba belantara
Itu suara rakyat jelatamu dik ... yang tidak pernah jemu melafazkan ikrar taat setia

Ke mana menghilangnya kental hati puteri sungaiku dahulu
Yang kamu bilang kokoh dan tidak mungkin ditumbangkan bayu
Datanglah semilir atau bertandanglah ribut taufan yang menggila
Tetap utuh ... tetap teguh ... tiadakan pernah mengenal putus asa

Bukan gelarnya adikku kalau tidak hatinya sekeras waja
Tidak puteriku andai dugaannya bukan melanda sebesar benua
Ingatlah dik ... jangan pernah sandarkan harapanmu pada yang namanya manusia
Tapi letakkan sepenuh kepercayaanmu padaNya kerana sesungguhnya Dia terlalu menyayangi hamba-hambaNya

Nukilan: Si Takluk Jagat
04 November 2019

No comments:

Post a Comment