FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT
AKU MASIH DI SINI
Masihkah kejora menari dalam gemalai ingsut malam yang sesekali bertanya pada gugus gemintang berapa lama lagi mentari kan terbit di ufuk
Dan masihkah rembulan tersenyum tika menguntiti lajur taqdirnya tanpa memperdulikan usia yang semakin hari semakin renta
Sesungguhnya di setiap langkah tari itu ada rindu
Disebalik senyuman itu pula semerbak baunya debunga setia
Kerinduan apa lagi yang lebih menyiksa kalau bukan hambat dambaan untuk menatap kekasih hati
Lagu apa lagi yang lebih merdu dari bujuk nyanyian hati yang terlalu mengharapkan temu
Tak mengapa kalau pun tiada terngiang di gegendang telinga
Asalkan di ruang hati selalu tepu dengan lantunan satu nama
Menyanyilah kekasih di puncak altar yang paling tinggi
Deklamasikan aksara syair dan puisi yang deras mengalir di kali nurani
Jeritkan namaku biar nabastala malam bercucuran airmata
Dan tadah kedua telapakmu biar malaikat mengaminkan segala doa
Aku akan senantiasa setia di sini ... ada ataupun tiada kamu menyedari
Nukilan: Si Takluk Jagat
04 Januari 2020
No comments:
Post a Comment