Menu

Wednesday, 24 October 2018

#STJ2018_105 - MAJNUN DAN LAILA


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

Image may contain: 1 person, text

MAJNUN DAN LAILA



Mengapakah hatiku rasa sebegini sayu?
Sudah dinihari masih tak dapat melelapkan mataku
Kenangan lama mulai datang silih berganti
Tanpa ku sedari airmata membasahi pipi

Sebaknya hati menahan amukan kerinduan
Pedih perih melawan hentaman kepiluan
Gelak tawamu terngiang-ngiang di gegendang telinga
Senyum manismu terbayang-bayang di ruang mata

Apakah khabarmu di sana wahai kekasih hati
Tergamaknya taqdir memisahkan kita begini
Moga musafir ini akan terus dapat bertahan
Menahan terjahan badai rindu yang tiada kesudahan

Bagaimanakah hendak ku buang rinduku ini
Peritnya ku rasakan bagai hirisan belati
Merobek mengoyak sebegitu kejam
Meronta hatiku di dinginnya malam

Aku tahu rasa ini akan sentiasa bertamu
Dan aku tahu rindu ini semakin tambah menggebu
Mungkinkah aku kan jadi seperti Majnun yang setia?
Yang merindukan Lailanya hingga ke hujung nyawa

KepadaMu Sang Pencinta aku serahkan jiwa

Nukilan: Si Takluk Jagat
22 Oktober 2018

No comments:

Post a Comment