FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT
DIK, AKU PILIH KEJORA
(BALASAN PUISI JIYA ASHMA)
Bagaimana hendak ku tanya
Tingginya langit....jika takkan ada jawabnya....
Aku hanya seorang putri d pinggiran sungai
Menyelam masuk bumi menyeringai
hatur sembahku kenankan aksaraku menyemai
Benih benih relung bisu yang inginkan damai....
Sebentar.....
Kemarilah sekejap....
Temaniku duduk di bangku usang ini
Membicara langit malam gulita
Hmmmm
Beri aku manis telunjukmu
Tunjuk satu bintang......
Lalu susunnya menggubah gugus
Rangkai....kata dari kedip lini cahyanya....
Rasikan gambaran asa
Jgn beranjak dulu sobat....
Bangku usang ini membisikkan sesuatu....
Bahwa kau kan hadir lagi di esok gulita...
Disini di bangku usang ini
Tuk telisik asmara aksara
Ada maupun tiada aku menemani
FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT
DIK, AKU PILIH KEJORA
(BALASAN PUISI JIYA ASHMA)
Wahai Sang Puteri di pinggiran sungai
Dari kejauhan terlihat tanganmu melambai
Asyik menyemai benih-benih relung bisu
Sambil menuai damai di aksara qalbu
Marilah dik … mari duduk bersamaku
Terima kasih dik … telah kamu sediakan bangku
Tapi hati-hati dik … duduknya jangan terlalu berdekatan
Kerana aku bimbang nanti akan menggamit umpatan
Itu dik … aku memilih kejora
Di antara gugusan gemintang berjuta
Meskipun jauh dik …. kejora tetap bercahaya
Jelas nyata dalam remang cahaya purnama
Kalau kamu mahu dik … bisa saja aku untaikan
Cahaya kejora itu dik … agar jadi satu ungkapan
Untaian diksi dari qalbi yang merindu
Layar fatamorgana dari hati yang membeku
InsyaAllah dik … esok aku akan kembali lagi ke sini
Walau ada mahu pun tiada kamu menemani
Kerana aku mahu merisik tingginya langit itu
Kelak nanti bila kamu kembali, aku akan membisikkannya ke telingamu
Nukilan: Si Takluk Jagat
No comments:
Post a Comment