FENOMENA KEMBARA SI TAKLUK JAGAT
CEMBURU SANG KEJORA
CEMBURU SANG KEJORA
Puteri ...
Perjalananku ini penuh onak dan duri
Kemanakah akan berakhirnya aku sendiri pun tidak pasti
Tapi aku senantiasa mempercayai gerak hatiku
Dan degup jantungku juga seakan bersetuju denganku
Tahukah kamu wahai Puteriku?
Sepanjang malam aku tidak dapat melelapkan mataku
Aku cuma memandang sepi pada si purnama
Dan aku tahu kejora juga menjeling cemburu padamu yang bersandar di pundakku ... yang sedang terlena
Di awal pagi, ringkik Si Putihku mengejutkanmu dari beradu
Sang Puteri tersipu malu kerana menyedari lenanya di atas bahuku
Aku berpura-pura masih ketiduran
Sambil dalam hati menyalahkan malam yang begitu cepat berganti siang
Sewaktu dia melangkah ke telaga untuk membersihkan diri
Telingaku menangkap Sang Puteri mengalunkan puisi
"Apalah ada tidur di kamar candiku yang beralaskan baldu ...
Kalau dibandingkan lenanya aku bersandarkan pundak Kelanaku"
Puteri ... pawana apakah ini yang meniup ke hati?
Nukilan: Si Takluk Jagat
17 Disember 2018
No comments:
Post a Comment