Menu

Tuesday, 11 December 2018

DULANG RINDU UNTUK KEKASIH LANGITMU (Balasan Puisi Jiya Ashma)


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

DULANG RINDU UNTUK KEKASIH LANGITMU 

(Balasan Puisi Jiya Ashma)

Image may contain: flower, plant and nature

Rindu yang kau titip menggesek hatiku... kekasih....

Di torehnya hingga berserakan serata tanah
Lalu kukutip....bungkusnya dengan lusuh hijabku
Kususun rapi di dulang kalbu

Haruskah ku hantar hati ini kepadamu....kelana
Tapi bagaimana caranya....
Bidukku tak berkayuh

Atau kutitip saja pada hembus bayu
biar ia sampaikan kehadapanmu
Aku ragu....takut akan jatuh terhempas kebumi...
Rindu ini begitu berat tiada siapa mampu membawanya

Mungkinkah kubiarkan saja ia terbungkus disini
Menanti tibanya waktu menjemput

Aksaramu menanamkan kata
katamu menumbuhkan bait
Bait itu berputikkan puisi 
Puisimu pula berbuahkan syair
Hingga syairmu ranumkan sajak
Sajakmu berkelopakkan sastra
Lalu Sastra itu lotarkan mantera
Mantra mantra cinta sakti mandraguna.....sirap aku khayalkan mimpi

Semenjak kau hadir dalam hidupku
Ku tak tau lagi aku ini siapa
Aku tersesat menuju hatimu


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

DULANG RINDU UNTUK KEKASIH LANGITMU 

(Balasan Puisi Jiya Ashma)

Aku bertinggung … membantu mengutip hati yang berselerakan

Di kelopak matamu terlihat cecair netra bergenangan
Tanpa kata tiada bicara
Cuma hempasan keluhan terdengar di pendengaran


Aku cuma memerhati … tika kamu membungkusnya dengan hijabmu
Dan menyusunnya rapi … indah teratur di dalam dulang rindu
Menitis juga akhirnya airmatamu yang tertahan-tahan
Bergetar bibirmu melawan qalbu yang berantakan

Aku tahu tika itu hatimu sangat rapuh
Lalu ku sambut dulang dipeganganmu agar tidak terjatuh
Biarlah aku hantarkan pada yang selayaknya
Kepada kekasih langitmu yang sangat kamu cinta
Bahteraku pasti boleh menampungnya … kerana dia pernah membawa rindu sebesar dunia

Sambil melangkah ke bahtera aku berperi
Aksaraku suara hati … bait-baitnya ku kait sendiri
Syairku luahan qalbi … puisi-puisiku mencerminkan diri
Sajakku menulis derita … bersastera tentang hati luka
Tiada lontaran jampi mantera … cuma firman jadi amalannya

… dan telingaku menangkap esak sedumu …. menahan pilu
Nukilan: Si Takluk Jagat
02 Disember 2018

No comments:

Post a Comment