FENOMENA PUISI SITAKLUK JAGAT
(Balasan Puisi Catur Riyasti)
KOPI SENJA TANPAMU
Kau biarkan aku
Menikmati hitamnya kopi senja
Tanpamu
Kau berlalu bersama rinai yang memecah rasa
Lalu meninggalkan jejak-jejak luka
Dan aku terlanjur membiarkannya
Aku tak akan memaksamu untuk tetap di sini bersamaku
Meskipun jujur..aku ingin.
Tika kau bosan, maka pergilah
Aku akan diam
Aku tak akan menahanmu
meskipun aku mau
Jika suatu hari kau rindu dan ingin kembali
Maka datanglah
Karena aku masih tetap di sini menunggumu
Untuk kembali menikmati hitamnya kopi senja
Milik kita.
Bmy,05'02'2019
AKU PASTI KEMBALI
(Balasan Puisi Catur Riyasti)
Aku pasti akan kembali
Untuk menikmati hangatnya kopi
Sambil duduk berdua menatap temaramnya baskara senja
Usai membaca syairmu
Aku termenung memerhati kopi yang sedang ku minum
Mungkinkah sama hitamnya dengan kopi senjamu?
Rintik-rintik gerimis itu
Masihkah dingin seperti dulu?
Tatkala dengan berat hati aku meninggalkanmu
Ataukah telah menggelegak sumarah?
Saking hangat derai airmatamu
Tika aku memohon diri untuk berlalu dahulu
Bukannya aku bosan
Bukan juga sengaja mahu meninggalkan jejak-jejak luka
Tapi cuma mahu mencari arti tentang ketaksaan keberadaan
Maafkan aku yang didesaki tirani hati
Tapi aku pasti akan kembali ke sana lagi
Menemanimu mengopi sembari menyaksikan pesonanya swasmita
Nukilan: Si Takluk Jagat
06 Februari 2019
No comments:
Post a Comment