FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT
(Balasan Puisi Kidung Mentari Senja)
_____ 🔹MINUMAN🔹_____
dia...
selalu saja dia...
melangkah tanpa suara di luar jendela,
pun tak ada sisa kerling mata..
kala ku tengok dia dari balik tirai
yang tak bisa kubuka seluruhnya...
..ini gelas yang pertama..
dia...
memang dia...
menyenandungkan romantisme asmara, bergema
hingga dewa dewi tak malu bercinta di kilau rambutnya..
pamerkan aurat yang berkeriput, tumbuhkan takut...
...dan gelas kedua singgah di bibir..
dia...
hanya dia...
yang menuju sumber cahaya
aku bemimpi menjadi bayangnya..
namun, aku hanya pemuda yang gila...
seringkali salah memilah mimpi...
...sudah gelas ketiga !!
dia..
berharap dia...
yang berlalu tanpa kata...
singgah sejenak di pelataran
sekedar kilatkan pedang ataupun teteskan embun
tepat di jidatku ! kusapa, dia menatap langit,
tak kusapa, dia tak mengapa..
...gelas ke empat tandas.
dia..
selalu saja ..memang..hanya..berharap
fatamorgana..ya FATAMORGANA !!
. . .kubanting gelas ke lima !!
.
.
.
pyaarrrr...!!!
ANGGUR DI PIALA
(Balasan Puisi Kidung Mentari Senja)
Gelas pertama disua
Jemari menyelak hujung tabir kekisi jendela
Sambil mengawasi dari sudut kerling mata
Siapa di sana ... gumamnya?
Gelas kedua dipenuhkan
Terlihat alis kiri dan kanan bercantuman
Angguk kepala mengikut rentak irama
Kidung romantisme cuba menggoda asmara
Gelas ketiga menyentuh bibir manja
Mulai memberat kedua kelopak netra
Ethanol fermentasi menjajah minda
Nafsu mula menguasai fikirannya
Gelas keempat langsung diisi
Hampir hilang jati diri
Terbahak-bahak Azazil yang derhaka
Sudah punya teman dibakar di neraka
Gelas kelima dipenuhkan
Arakian melintas cahaya bergemerlapan
Prangggg ... derai kaca kedengaran
Dibanting dengan jurus iman
Pemuda ...
Dengan anggur murahan jangan terpedaya
Itu ibu segala dosa ... punca segala noda
Nah ... aku hulurkan anggur dalam piala
Cobalah ... moga bisa kamu ketemu wujudnya DIA
Nukilan: Si Takluk Jagat
19 Mac 2019
No comments:
Post a Comment