FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT
(Balasan Puisi Firda Mansyah)
Nama:Firda Mansyah
Judul:KARUNA
Titimangsa:20032019
_______**********KARUNA*** ******________
Untaian mayang
Terjurai di cakrawala senja
Lembut indah di telan pandang
Menggoda setiap netra
Arakan senja
Menghalau camar agar segera pulang
Menuju sarang
Melepas lelah dan pulas dalam
peraduan lena
Sang kelam menyapa
Menyembulkan bulan dan bintang
Kerlip kejora
Merambah keelokan langit yang membentang
Tergugu sendiri
Teringat manjanya karunamu
Aku kau sanjung tinggi dan kita
saling berpagutan kulum
Yang meng ambaukanku ke jurang
cintamu
Kembang puspa merekah
Dan melorekkan semerbak wangi
Beraunya kenanganmu sering datang merambah
Takambang di ufuk sepi
Siluet bayanganmu mewartakan rindu inginkan hadirmu
EPIK RINDU SI CAMAR
(Balasan Puisi Firda Mansyah)
Arakan senja di ufuk barat
Dakapan kelam meredup semburat
Hingga terganti malam yang tenang
Penanda berakhirnya epilog siang
Tapi benarkah si camar telah terlena?
Ataupun di sarang masih membulat retina?
Kerana asyik terkenangkan untaian mayang
Yang indah terurai di cakerawala petang
Mungkin juga matanya sedang menatap angkasa
Merenung romantisnya gemerlap kerdip kejora
Sambil hatinya cuba membandingkan
Yang mana lebih indah ... untaian mayang atau pajang rembulan?
Kasihan si camar ... rindunya datang menampar
Lantas epik romansa jutaan gemintang terasa hambar
Syahdan, langsung nalurinya tertanya-tanya
Taqdirkah yang harus dipersalahkan ... atau pagutnya lembayung membangkit KARUNA?
... dalam berteka-teki, kantuk si camar memaksanya memejam netra
Nukilan: Si Takluk Jagat
20 Mac 2019
No comments:
Post a Comment