FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT
SETIA SANG AWAN
Aku teruskan lagi perjalanan
Menyelusuri denai-denai kehidupan
Mengharungi tiap dugaan yang mendatang
Apa yang menanti di hadapan masih kelam ... masih bungkam
Aku membilang tiap hayun langkah kaki
Aku mencongak setiap atur telapak ini
Berbekalkan rasa rindu yang kuat membuak di dada
Sambil jemari menggenggam erat bara cinta yang marak menyala
Sesekali aku akan berhenti untuk melepaskan lelah
Mendongakkan kepala melihat awan yang berarak indah
Di atas sana telah aku pajangkan sebuah potret maya
Yang berbingkaikan ratna dan bertatahkan permata
Aku titipkan pada awan untuk menjaganya, kerana aku tahu
Aku akan selalu dapat melihat senyum itu
Awankan selalu ada walau di mana aku melata
Awankan selalu setia walau ke mana aku berkelana
Puteri ...
Izinkan aku mengabadikan lukisan wajahmu pada awan yang membiru
Tapi bidai rindu ini biarlah hanya aku rentangkan di dalam dadaku
Kelak nanti bila pawana rinduku datang melanda
Aku hanya perlu menoleh ke angkasa dan penaku akan bisa mencoret aksara cinta
Nukilan: Si Takluk Jagat
26 Mac 2019
No comments:
Post a Comment