Menu

Monday, 29 July 2019

STJ2019_123 - INI JALANKU, INI TAQDIRKU

FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

Image may contain: text

INI JALANKU, INI TAQDIRKU


Aku melukis bentuk kupu-kupu dengan tinta rindu
Dan aku isikan keranjang kasih dengan derita sepi ku
Andai dapat ku terjemahkan bahasa ombak yang membadai ganas
Pasti dapat ku redakan gelora kasih yang menderam buas

Biar jarak merentangi asalkan asaku masih mengangkasa tinggi
Biar temu membatas tapi rinduku akan tetap ku biarkan berterbangan bebas

Tidak terasa terik pijar cahaya mentari Khatulistiwa
Kerana hatiku marak dibakar rindu yang kuat membara
Tidak terlihat seri purnama pada hitung malam ke lima belas
Kalau raut wajahmu senantiasa berada di antara tatapku dan langit yang luas

Aku melangkah di hadapan kawanan singa yang sedang merenung tajam
Tanpa berkelip mata dan bersiap siaga untuk menerkam
Terkamlah ... lapahlah dagingku untuk dijadikan sebagai makanan
Kalau itu caranya untuk liar rindu ini dapat aku jinakkan

Aku menyusuri tebing terjal yang boleh runtuh pada bila-bila masa
Sedia untuk mematahkan tulang belulangku andai aku terjatuh ke dasarnya
Runtuhlah ... patahlah ... biar hancur segala isi
Kalau begitu caranya baru aku dapat bertemu dengan kekasih hati

... tapi mengapa kawanan singa cuma diam memerhati, dan tebing terjal masih agam kukuh berdiri
Taqdir ... andai begitu jalanku yang telah terpatri, biar aku teruskan lagi kembara ini

Nukilan: Si Takluk Jagat
06 Jun 2019



No comments:

Post a Comment