Menu

Thursday, 12 September 2019

STJ2019_171 - BERSEMILAH KEMBALI PURNAMA (Balasan Puisi Erminarahayu)

FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

(Balasan Puisi Erminarahayu)

Image may contain: 1 person, text

RAIBNYA REMBULAN



Awan tebal mengulum rembulan
Tak kudengar lagi keluh kesahnya
Sebelum hanyut dilorong-lorong cakrawala
Anak-anak gemintangpun terbiar...
Dan terberai hingga menimbunku serupa jelaga nan menikam

Lalu merinai hangatkan kelopak netraku
Tanpa rupa muara yang pasti
Kemana kan mengalirkan segenggam tujuan
Lewati berkeloknya lembah dan ngarai
Yang slalu melabirinkan sepi diperaduan

Kuyu tatapku merujuk jejak...
Ke awan-awan yang kian raibkan rembulan
Akankah gundahku mampu mengakarkan harapan
Untuknya melepas rembulan hingga kembali bertahta di nabastala malam.

Kebumen,01Juni 2019
------•••••๐Ÿ’Œ๐Ÿ’œ๐Ÿ’Œ•••••------


BERSEMILAH KEMBALI PURNAMA


(Balasan Puisi Erminarahayu)


Teramat gelap nabastala malam
Hanya kedengaran riuh teriakan anak-anak gemintang
Hiruk pikuk dalam pekat jelaga malam yang bungkam
Benarkah awan telah meraibkan rembulan?

Pujangga ...
Awan tebal tak mungkin sekeji itu
Tampaknya dia hanya mahu menguji kamu
Seperti memakaikan mihrab ke wajah pengantin perempuan
Adakah akan berkurang jelitanya si mempelai?

Tidak dik ... pesonanya tidak akan pernah sirna

Malah semua akan tertanya-tanya bagaimana ayukah wujud aslinya

Lihatlah di sana ...
Gerombolan awan hitam itu sedang berarak pergi
Sebentar lagi pasti sinar rembulan akan kembali bersemi
Alangkah indahnya nanti bila cahaya purnama mewarnai nabastala malam
Meskipun tak secerah baskara pagi yang menerangi sekelian alam

Ternyata gundah hatimu mengakarkan harapan
Dan kuyu tatapmu meleburkan sang awan
Moga perlahan-lahan kan hilang segala prasangka
Labirin sepi di peraduan akan bertukar bahagia
Sewaktu bibir indah itu kembali menjemput tawa
Pasti rinai hangat tiadakan lagi bermukim di pelupuk netra

Nukilan: Si Takluk Jagat
10 Ogos 2019


No comments:

Post a Comment