FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT
REMBANG SANG SENJA JINGGA
Dari kejauhan daunan bambu terlihat melambai
Menggoda menggamit kelana singgah untuk berteduh
Melengking cemburunya si murai betina
Ataukah bimbang sarangnya di perdu bambu akan tercarik jahitan
Bayu ... mengapa terdengar pilu sekali kamu berlagu
Bagai ciap anak angsa yang cemas kehilangan ibunda
Ke sana ke mari bertanya di manakah gerangan ibunya menghilang
Kasihan dia ... lentur pucuk jambu langsung tidak mahu menjawab pertanyaan
Si sepat gembira menyelinap di celah rumput dan lumut
Kerana tiba-tiba paras air mendadak tingginya
Sangkanya mudik bah dari sebelah hulu
Rupanya segerombolan kerbau pawah datang berkubang
Serba hijau, serba semulajadi dan serba alami
Selalu tenang, selalu riang dan selalu meruntun hati
Bahagianya Ya Allah, melihat temaram jingga di langit desa
Pasti nanti aku akan rindukan sawah, rindukan padi dan rindukan ini semua
Siang hanya tinggal sedikit berbaki
Batas sawah kian lama kelihatan kian samar
Namun daun bambu tetap setia melambai kelana pulang
Dan ibu murai masih bagai bertih berleter dalam rembang cahaya petang
Nukilan: Si Takluk Jagat
14 Ogos 2019
No comments:
Post a Comment