Menu

Monday, 17 September 2018

LEMBAYUNG SENJA


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

LEMBAYUNG SENJA


LEMBAYUNG SENJA

Senja …
Kamu tak pernah ingkar janji
Setiap hari
Di waktu ini
Di saat ini
Kamu pastikan kembali

Walau ramai yang mempersenda
Bilangnya cahayamu cuma sementara
Bila datang malam semuanya sirna
Tapi aku punya pandangan berbeda
Mesti hadirmu hanya seketika
Mesti binarmu hanya bercahaya jingga
Tapi filosofimu juga buatku terpesona
Bahawa kehidupan dan kesenangan ada akhirnya
Tiada yang kekal abadi di dunia

Tika awan petang mendung
Aku bersenandung
Aku berseloka
Aku lontarkan gelora rindu melalui suara
Aku luahkan pesona warna lewat bicara
Aku utuskan warkah cinta dengan berkarya
Biarlah aku cuba lari bersembunyi dari untaian cerita
Biarlah hanya aksara puisiku
Jadi penanda dalamnya rindu
Jadi gembala jiwa yang pilu

Moga angin kan meniup Si Awan pergi
Agar jelas kelihatan cahayamu yang penuh berahi
Moga kan terubat rindu purnama
Moga kan lebih kuat sinar kejora
Biar bumi kan kembali berlagu
Langit kan lebih lena beradu

Aku? ...
Meski bayang rindu memelukku yang malang
Menghembus menjampi semangatku yang hilang
Memimpin tanganku cuba mengajakku pulang
Biarlah aku dengan jalanku
Kembali melangkah ke Tempat yang ku tuju

Ya Mujibassa ‘ilin ... permudahkanlah urusanku

Nukilan: Si Takluk Jagat
Kuala Lumpur
07 September 2018

No comments:

Post a Comment