FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT
CAWAN HATI
(Kolaborasi Puisi Bersama Firda Mansyah)
Kenari kecil meneratai di kelamnya lembah Sang Jagad
Membawa hangat ke dinginnya danau ... begitukah yang telah tersurat?
Mengharap sua dengan sang pujangga misteri
Tetapi danau masih tetap seperti kelmarin ... tenang, sunyi dan sepi
Lembar demi lembar kelana menyelak tabir mayapada
Mencari rahsia yang tertulis di gelang gadang Khatulistiwa
Takjub ... terbelalak binar netra bila merenungi lembaran terakhir
Suratan jugakah ini ... atau bisa dipahat kembali taqdir yang terukir?
Kelelahan mencari, siulan sang kenari mencumbui si CAWAN HATI
Yang tiada berhenti berharap agar titisan kasih boleh melumat rindu nan tak bertepi
Dicindam bertalu-talu hingga mengundang ratib riangnya sang cenayang
Lantas meniup mesra buhul mantera cintanya agar terus hanyut digelombang mabuk kepayang
Di kanvas langit tertuang letih aksara kelana
Satu persatu untaian diksi terpatri d relung hampa
Berbondong-bondong menyesak di kolong-kolong hati
Tumpah ruah di nyanyian kidung lara yang sunyi
Kenari terjerat di alunan simfoni kasihnya ... gigil jiwa meluap asa
Di kaki langit cinta, dia menanti bilakah si kelana akan menjelma
"Di manakah kelanaku?" ... tanyanya pada langit yang jingga
Dan senja hanya tersenyum sebelum perlahan-lahan hilang dalam dakapan malam yang gelita
Kenari dan kelana ... dua bayang perindu sajak berbilang yang sunyi
Tertata rapi di lubuk Sang Lingga dalam menata istana puisi
Memiring mentari mengintai dari balik selendangnya cakerawala
Bila dua jiwa berkolaborasi mengisi CAWAN HATI yang bertatahkan permata
Nukilan Bersama: Si Takluk Jagat / Firda Mansyah 2806/Pdg
25 Januari 2019
No comments:
Post a Comment