FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT
RAHSIA MATA SANG PUTERI MIMPI
Termenung Sang Puteri mimpi di pinggir kali
Masih jelas kesan sisa airmata yang berbekas di pipi
Menggagahi menguntum senyum bila melihat kelana ini tiba
Hatta menggema kembali suara nyanyian riang-riang rimba
Puteri ...
Seberat manakah derita pilu yang kamu simpan?
Seberapa hebat pula dugaan rindu yang telah taqdir timpakan?
Biarpun teramat indah kedengarannya kicau kidung si mergastua
Namun redup bebola matamu itu jelas menceritakan segala duka
Cukuplah puteriku, jangan kamu menangis lagi
Akan ku bisikkan pada gerimis supaya bersegera melukis pelangi
Kelak semilir akan menghembus pergi mendung hitam yang menghalang
Dan cahaya mentari pasti akan kembali terlihat bersinar terang
Mendekatlah wahai puteri, biar kusenandungkan lelagu merdu
Pejamkanlah matamu dan cuba hayati bait-bait aksaraku
Moga bebunga cinta itu akan kembali kembang bermekaran
Supaya dapat ku lihat lagi retina netra itu gemerlap dengan harapan
Puteriku ...
Aku tidak mahu menjanjikan padamu purnama yang mengambang
Tidak mampu juga aku bermaharkan kejora yang memancar terang
Tetapi aku cukup pasti dengan murninya cinta yang aku bawa
Dan akan aku jagai pohonan sakura itu agar ianya kembali berbunga
Nukilan: Si Takluk Jagat
03 Mac 2019
No comments:
Post a Comment