FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT
KEMILAU HARAPAN ATAU TANTANGAN
Ketika jemari sedang merajut benang-benang bahagia
Rupanya pergelangan kaki telah tertambat buhul-buhul duka
Dengan berat hati terpaksa jua melepaskan genggaman tangan
Bagi merungkai simpul di kaki yang semakin erat mencengkam
Sekilas terlintas wajahnya yang terpinga tiada dapat berbuat apa
Dengan bulir netra mulai menggenangi sudut matanya
Aku cuba menggapai hujung selendang yang dihulurkan
Ternyata benang sutera itu terlalu licin untuk jemari berpegang
Terasa tubuh melayang jatuh dari tebing cenuram
Begitu dalamnya jurang sehingga terlalu lama rasanya diri di awangan
Tangan cuba berpaut pada akar dan rotan yang bergayutan
Ternyata tiada apa tersentuh dek genggaman, segalanya kelam
Dalam pasrah rasa meredhai sebarang ketentuan
Sayup-sayup terdengar namaku dilaungkan
Di saat itu perlahan-lahan akal pun mulai berfungsi
Lalu menyadari yang rupanya diri telah kembali berpijak di alam realiti
Mimpi ... iya, cuma mimpi!
... tapi mengapa terasa begitu nyata?
Ya Rabb ... tunjukkanlah aku jalan
Kemilau cahaya itu ... harapankah itu atau tantangan?
Nukilan: Si Takluk Jagat
09 Jun 2019
No comments:
Post a Comment