FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT
AKU MEMOHON DIRI
Dapatkah kau rasai aroma cinta ini yang semerbak menyebarkan harum
Tidakkah kau melihat kudup rindu ini yang galak menyerlahkan kuntum
Seindah kelopak sakura yang sedang berkembang mekar
Selembut cahaya di ufuk sewaktu di jamah jemari fajar
Sesegar semilir pagi yang berhembus membelai pipi
Begitulah umpamanya dirimu yang hadir menambat hati
Kau warnai hari-hariku dengan manisnya senyuman itu
Kau bajai pohonan cinta ini dengan tulus dan keikhlasanmu
Entah mengapa suara hatiku tiba-tiba menyenandungkan lagu kecewa
Detik jantung dan urat nadiku juga mentasbihkan irama hiba
Sakuraku pun layu sebelum ia benar-benar sempurna berkembang
Demikian pesona langit timur juga langsung entah ke mana menghilang
Dik ... maafkanlah kalau aku memohon untuk mengundurkan diri
Biarlah aku kembali mengatur langkah bagi meneruskan kembaraku ini
Rasa rindu ... rasa cinta ini akan aku simpan kemas di ruangan dada
Moga itu kan senantiasa jadi penyemarak semangatku nanti sewaktu aku berkelana
Sapulah airmatamu dik ... kelana ini sudah memuktamadkan tekad
Leraikanlah kalungan bunga yang selama ini telah kau simpul erat
Biar segalanya tentangku berkubur dari kenangan
Pastikan lebih mudah kerna perginya diriku memang tiada bernisan
Ayuh Si Putihku ... ayuh kita kembali menjelajah mayapada
Nukilan: Si Takluk Jagat
28 Januari 2020
No comments:
Post a Comment