Menu

Friday, 30 November 2018

KETENTUAN DAN KETETAPAN (Balasan Puisi Tengku Akhrida)


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

KETENTUAN DAN KETETAPAN

(Balasan Puisi Tengku Akhrida)

Image may contain: sky and outdoor

Assalamualaikum wr wb
Balasan puisi Si Takluk Jagat 

💂 AKHY 
Indahnya cinta saat terucap
Ikhlas dan Rehda lahir bersama
Tersentuh rasa dalam pelayaran
Berlabuh bahtera rindu
Berlabuhlah kasih......

💂 Tiada duka tiada derita
Nikmat syukur dari Yang Kuasa...
Hindarkan diri dari berlarut
sedih..
Semua sudah ketentuan ILLAHI
Tabir adalah dinding penyekat
Kuakanlah dengan kasihNYA
Dan ikhlaslah akan ketentuanNYA.....

💂 Tersungging Indah senyum nan tulus
Tiada berhenti lapazdkan
ASMA ALLAH....
Tergetar jiwa dalam kifarah
CintaNya ..
Terpasung diri dalam alam
Azsari
Berbuahkan kuntum kelopak
Cinta

💂 Kusambut huluran berharap penuhi jiwa dan raga
Hati bersatu atas restu Nya
Berdua bersama mengharungi
Kehidupan
Menuju surgaNya penuh cahaya gemerlap

💂 YA ALLAH YA RABBI
Berikanlah kasihmu pada kehidupan...
Walau bukan kepunyaanku
Didunia ini ..
Jadilah bidadari dalam kehidupan nanti
Biar cinta abadi selamanya

,,,,,,Wassalam Tengku Akhrida
MEDAN 29 /11/2018


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

KETENTUAN DAN KETETAPAN


(Balasan Puisi Tengku Akhrida)


Wa'alaikumussalam wr. wb.

Ukhty ...
Bahtera rindu ini ku layarkan sendiri
Akulah nakhoda dan akulah kelasi
Walau bagaimana hebat badai menghentam
Ku pertahankan bahtera agar tak karam

Diari hidup mencoret sengsara
Kasih yang pergi tiada gantinya
Mencuba ikhlas meredhai Ketentuan
Ternyata tumpas menghadapi Ketetapan

Asma Allah membujuk perih
Menggema zikir bila bersedih
Bunga yang dijaga sepenuh hati
Kuntumnya layu tak jadi melati

Tak dapat dibayangkan luluhnya hati
Melihat kelopak gugur ke bumi
Jasad kekasih terbaring kaku
Bertempik meraung memarahi taqdirku

Bahtera ku inilah nadi kehidupan
Dengan angin rindu inilah layarnya digerakkan
Ku tutup dan ku kunci rapat hati yang terluka
Kerana aku tahu ... bidadariku sedang menungguku di sana

Nukilan: Si Takluk Jagat
30 November 2018


RERUMPUT RINDU (Balasan Puisi Sachi Aulia)


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

MENDUNG KELAM

(Balasan Puisi Sachi Aulia)

Image may contain: one or more people, people standing and text


MENDUNG KELAM


Saat mentari tertutup awan
Hati gelisah tak tentu arah
Dikarenakan bayangmu menghilang disebalek awan
Rasa gigil netra ini
Saat mentari kembali keperaduan
Mendung yang sangat kelam
Menadakan hujan hendak bertandang
Gemericik hujan memecah kesunyian
Membawakan rindu dirimu yang kusayang
Berharap kamu hadir membawakan rindu yang kuharapkan
Wahai kasih........
Kan kusambut dirimu dengan gelora dalam jiwa
Bagaikan rumput yang menantikan sang hujan
Karna hanya kalamnya yang mampu membawakan dia tuk bertandang

By.aulia
Kisaran,28112018


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

RERUMPUT RINDU

(Balasan Puisi Sachi Aulia)


Adikku …

Lihatlah apa yang kita ada dik
Bersyukurlah dengan apa yang diberiNya
Tika ada mentari, nikmatilah terik sinarnya dik
Tika dilindungi awan, bersyukurlah dengan teduhNya


Jangan resah jangan gelisah
Jangan juga berhati gundah
Andai bayangku terselindung di balik awan itu
Pejamkan matamu … di hatimu, aku akan ada selalu

Jiwailah puisi-puisiku dik
Bukannya merindui wujud diriku
Dengarkan dendang suaraku dik
Senada dengan rintik hujan yang turun itu

Jangan biarkan rerumput itu menantikan hujan
Kelak nanti ianya akan jadi kekuningan
Andai kamu sayang dengan rerumput rindu itu
Siramilah dia dengan semangat syairku

Ayuhlah kita sama berpuisi dik
Buat mengubat hati yang rindu
Teman-temanku selalu ada di hatiku dik
Dan kamu juga salah seorang dari temanku

Nukilan: Si Takluk Jagat
29 November 2018

LANTERA ANGKASA ASHMA (Balasan Puisi Jiya Ashma)


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

LANTERA ANGKASA ASHMA

(Balasan Puisi Jiya Ashma)

Image may contain: text


Allah mennyayangi makhluknya dengan cara berbeda beda....


Lihatlah....diutusNYA kekasih kekasih langit tuk warnai suramnya ashmaku

Hmmmm
Di persada haty tertulis rapi ungkapan hati dengan bait liriknya
Hiasi hariku penuh polahnya
Sekelemit hati bawa rindu gelagatnya

Juga pemberontakan sang angkara
Sumpah serapah keji rejam
bangkitkan amarah penduka shani
ikut aku dalam bara kesumatnya

Haaaakh....
Hela nafas dulu....
Ketenangan disini....dari riuh redam dunia kau bawa aku masuk dan perkenalkan abadi tunjukkan jln terang....masih d gilang gilang tasbihku tak sanggup takbirkan asmamu

Haa haa haa
Haruskah kupuji dirimu sebagaimana kau tonggakkan aku naik melangit mengangkasa....
Kau raih tanganku tepis keraguan rangkul aku pastikan jalan....kau bukakan kembali pintu2 hilang kemarin hingga kutau jalan pulang kembali ke rumah ....
Kau ajarkan ku santun dan cara bersembunyi....

Pyar Ishq aur Mohabbat
Siapa yg tau kisahnya
Rabne bana di Jodi....
Biarlah menunggu,mungkin
Hole hole ho jayega pyar chaliyai
EK ladka ek ladki Kabhi dost Nahin saktha....
So...what suppose to do when a girl meet a boy....
Sayed....ho jayega pyar....
Tidak....
Semailah benih cinta keseluruh jagat

Kekasih kekasih langitku
Meine duwa mango
Hamara rishta kabhi chore nahin saktha
Hamesha bhi sath sath hai...

Darimu terlahir
Jiya zaara ashma


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

LANTERA ANGKASA ASHMA


(Balasan Puisi Jiya Ashma)


Aku menjinjing lantera yang terang bercahaya

Buat mewarnai suramnya angkasa Ashma
Hangatnya lantera itu akan membantumu
Mencairkan hatimu yang telah lama membeku


Harap bias cahayanya nanti bisa menerangi
Untuk kamu memilih pintu mana yang harus dimasuki
Cuma nasihatku … berhati-hatilah dengan pilihan
Kerana itu bakal menentukan hala tujuan di masa hadapan

Haaaakh …
Mahu hela nafasku juga ach, mencari ketenangan hati

Sahabat …
Bukan aku yang menonggakkan kamu naik ke angkasa
Bahkan kamu sememangnya sudah pun berada di sana
Aku cuma menolongmu untuk membuka pintu
Kerana kamu menguncikan diri di penjaramu

Keluarlah wahai Sang Puteri …
Tahukah kamu angkasaraya sedang ternanti-nanti?
Dan seisi bumi sedang terlalu merindui
Suara nyanyianmu mendendangkan lagu-lagu puisi
Irama petikan kecapimu yang merdu tika mengiringi

Selepas itu biarlah aku cuma jadi pemerhati
Dari seberang lautan aku akan menghayati kamu berperi
Aku pasti bahagia melihat Jiya Zaara Ashma menari riang
Bersama tiga lagi kekasih langitmu yang kamu sayang

Lantera itu nanti aku hadiahkan padamu
Biar hatimu tidak lagi membeku
Aku akan kembali teruskan kembara
Tanpa cahaya tidak mengapa, aku sudah terbiasa berjalan dalam gelita

Nukilan: Si Takluk Jagat
29 November 2018

KUN FAYAKUN UNTUK PETAPA JELITA (Balasan Puisi Jiya Ashma)


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

KUN FAYAKUN UNTUK PETAPA JELITA

(Balasan Puisi Jiya Ashma)

Image may contain: one or more people and text


Kekasih langitku

Kupandang
Terlihatku
Bayangmu coba menyelinap 
Menyibak tabir baja yang sengaja kupatri dengan dupa mantera

Takkan kau temukan tiara atau mahkota tuk kenaliku
atau cantiknya paras berupa anggun gaun biru berbentuk biola lekuk boneka...takkan pernah ada

Aku di dampingkan bersama para ksatria

Kami mengayuh sampan...
Daki telusuri lereng bukit...
Berlari mengejar matahari
Basahi raut siramnya curah peluh

Mereka bentukku serupa mereka pula
disini jemari itu di kepal tinju
Bahu ini di beban besi dan batuan
Kami lantunkan derap bola lemparnya ke bulatan jaring
sekepak keping kapakku membelah keringnya kayu bakar kami...
Juga lajunya mesin sepeda sepenuh ringkik kuda....
Aku melaju tanpa henti

Aku di bentuk menjadi ksatria
Dengan sebilah pedang di pundak
mungkin kau akan tumbang tersenggol sedikit hempak bahuku...

Perang pasti di mulai....
Karna aku harus di depan
Barisan paling hadapan
Tuk menyeru....serang

Tapi sesekali lirikku mendayu bayu
helang liukku perangkan tari
hela nafas ini hembuskan aroma cinta
yang tak kau temukan kelain hati

Biarlah rasa itu mencumbumu
Rayumu rayapi inci tubuhmu
merasuki aliran darahmu
Nikmati saja...selagi rasa itu masih ada sebelum perang ini mengakhiri ceritanya
Masih atau tidak aku di jagatmu ini



FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

KUN FAYAKUN UNTUK PETAPA JELITA


(Balasan Puisi Jiya Ashma)


Srikandi …

Aku kagumi semangatmu
Bayangku datang bertamu dalam mimpi-mimpimu
Tapi jangan kamu lupa wahai si petapa jelita
Tabir baja dan dupa mantera itu mainanku juga


Tanjak dan mahkotaku aku tinggalkan di istana
Sehelai sepinggang … sebatang kara aku berkelana
Tiada aku dambakan dewi bertiara atau pun puteri bergaun biru
Tapi aku mencari biola yang bisa mengiringi lagu puisiku

Tariku akan aku tukar jadi pencak pahlawan
Jurus Sapu Anginku pasti tak terkejarkan dek lawan
Tapi aku tak mahu berlari mengejar matahari
Kerana dengan Kun fayakunKu … Sang Suria akan terhenti mengelilingi bumi

Jemariku … 
Andai ku kepal menjadi besi
Ditiupkan dengan Bismillah kan bisa melebur keluli
Tapi kalau ku letakkan telapakku dibahumu
Akan terlepas genggaman kapakmu … seperti reranting kering patah dihembus bayu

Percayalah wahai kesatria …
Ringkik kuda itu akan berubah manja
Dan pedang di pundakmu itu takkan pernah kamu hunuskannya

Janganlah kamu bimbang dengan hatiku
Meski liukmu perangkan tari … dan llirikmu mendayu bayu
Tika kamu menyeru ‘perang’, aku cuma akan memerhati dari kejauhan
Tapi andai ada pedang yang cuba menggores kulitmu … akulah yang akan menahan

Hati ini sudah ada yang menjagai
Rayumu … rasamu … takkan bisa mencumbui
InsyaAllah … dengan izinNya, tidak tumbang aku andai tersenggol bahumu
Bahkan andai kamu lepaskan tinjumu di dadaku … nikmatnya terasa seperti di pukul bantal yang dipenuhi kekabu

Sahabat …
Aku bisa bertukar menjadi merpati … dan aku juga boleh merubah menjadi singa berbulu besi

Nukilan: Si Takluk Jagat
30 November 2018

SEMANGAT CINTA SANG PUTERI


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

SEMANGAT CINTA SANG PUTERI

Image may contain: one or more people and close-up

SEMANGAT CINTA SANG PUTERI

Rasa apakah ini?
Tersedar aku dari lena
Mengapa bulu romaku berdiri?
Bayangmu datang menjelma

Aroma buraholkah ini?
Harum semerbak baunya
Tapi aku bukannya bermimpi
Adakah ini semangat cinta?

Terlihat kelibat Sang Puteri
Dengan sanggul di kepala
Menyanyi sambil berpuisi
Menarik aku menari sama

Wahai si darah biru
Dahsyatnya kamu memendam rindu
Di dinihari menunjuk rupa
Menyelak tirai pesona

Sang Puteri ...
Lihatlah wajahku
Aku tiada bertopeng muka
Cuma satu pintaku
Jangan bilang sama yang lainnya

Nukilan: Si Takluk Jagat
29 November 2018

UPACARA KEMUNCAK CINTA Genre : SONETA (ABBA ABBA AAA AAA)


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

UPACARA KEMUNCAK CINTA

Genre : SONETA (ABBA ABBA AAA AAA)

Image may contain: ring

UPACARA KEMUNCAK CINTA 

Kompang dipalu memeriah upacara
Adat menyambut pengantin baru
Jejakanya tampan si dara ayu
Bagaikan pinang dibelah dua

Sama cantik sama bergaya
Duduk bersanding tunduk membisu
Bertemu pandang tersipu malu
Bergetar hati menahan gelora

Mawar direnjis melestari budaya
Makan beradab pelengkap acara
Meraikan pasangan mempelai muda

Penghujung majlis doa dibaca
Memohon setia ke hujung nyawa
Semoga berkekalan hingga ke syurga

Nukilan: Si Takluk Jagat
29 November 2018

AKU CUMA MAHU BERPUISI


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

AKU CUMA MAHU BERPUISI

No automatic alt text available.

AKU CUMA MAHU BERPUISI

Sahabat ...
Jangan ada rasa benci, jangan sampai ada prasangka
Aku di sini untuk berpuisi, bukan untuk menggamit cinta
Bukan mendamba simpati Sang Puteri 
Bukan juga untuk menggoda Si Dewi

Izinkanlah aku untuk berimajinasi di sini
Izinkan aku untuk terus melakar mimpi
Lihatlah puisi-puisi ku dari sudut sastera
Jiwailah watak Si Takluk Jagat dari karyaNya

Sahabat ...
Maafkanlah aku kalau ada kesilapan
Tegurlah aku andai aku keterlaluan
Aku tahu banyak mata-mata yang sedang memandang
Makanya aku harus berhati-hati dalam keterampilan

Aku juga seperti kamu, manusia biasa
Tak mungkin lari dari salah dan dosa
Dengan lafaz salam dan santun
Sepenuh hati aku memohon ampun

28 November 2018



KETEGUHAN HATI (Balasan Puisi Nessya Adhitama)


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

KETEGUHAN HATI


(Balasan Puisi Nessya Adhitama)

Image may contain: one or more people and text


" IKRAR RINDU "


Setiap abjad....
Kau ukir begitu indahnya
Dan ribuan kata mengurungku
Bagai rayuan sang pujangga

Aahhh....
Indah baluti rinduku
Aku terpuruk pada lembah nan syahdu
Hingga keluh tak mampu berseru

Ku ungkapkan resah ku
Dengan sentuh lembut jemariku
Lisan tak mampu berujar
Hanya aksara melaju dimula ikrar

28112018
@ Nessya Adhitama



FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT


KETEGUHAN HATI

(Balasan Puisi Nessya Adhitama)


Di setiap patah kata …

Semakin terasa bisa belatinya
Dan di setiap usai barisnya …
Akan menitis darah dari parut yang terbuka

Aduhhh …
Kenapa aku kini mengeluh?
Telah puluhan purnama belati itu tertancap di sana
Mengapa baru kini aku merasai pedihnya?

Tuhan …
Bolehkah aku terus bertahan?
Tikaman ini semakin merobek luka
Bilakah darah ini akan kunjung hentinya?

Hati …
Kuatkah lagi kamu?

Dan hati menjawab …
Si Takluk Jagat … jangan memandang rendah padaku

Nukilan: Si Takluk Jagat
28 November 2018

CITRA CINTA SANG PUTERI (BALASAN PUISI JIYA ASHMA)


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

CITRA CINTA SANG PUTERI

(BALASAN PUISI JIYA ASHMA)

Image may contain: one or more people and flower


Kalah...... seluruh cintaku....mengalah
sujudku mendekap degub jantungmu
tiada sedikitpun bertakhta kepalsuan di dalamnya.....

Iring langkahku....dari seruling sang bayu
rabaku telusuk dalam bara asmaramu...
Tak sanggup terkata.....

Puisiku senja...bersama ronamu
Kau kecupnya teranginya
Beriku kekal dikejaman mata

Seluruhnya....raga dan jiwaku ternoda
noda noktah cintamu
Noda yang melayangkanku kesurga
Seret aku....paksa aku cumbuinya

Kau suguhkanku...manis dari ranum air dedaunan larva
Bakar aku dalam bara asmara

Masih disini d pejaman kelopak mata
hangat dalam dekapmu
Menikmati setiap detik bait detak jantungmu
Aku yang kalah terpenjara dalam ara
tunjukkanku....jalan pulang kehatimu
Pujangga........


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

CITRA CINTA SANG PUTERI

(Balasan puisi Jiya Ashma)

Sang Puteri Keraton …
Si bolang berdarah biru …
Sembah salam ku hatur, mengagumi si puteri ayu

Indahnya aksara meneroka angkasa
Menulis bait kata bertintakan lava
Jangan dipedulikan walau puisimu senja
Kerana malam masih panjang untuk terus berasmara

Merapatlah dan pekapkan telingamu di dada
Pejamkan matamu agar bisa kamu mendengarkannya
Irama degup jantungku … apakah lagunya?
Tapi hati-hati Sang Puteri … jangan sampai larut di dalamnya

Merah … darahku mengalir dari reranting lahar
Berdarah … hatiku menyimpan kenangan yang pijar
Syair-syairku … luahan hatiku … tiada yang palsu
Melata di bumiNya … sakarat menggendong beban rindu

Andai cukup keras hatimu, akan aku bukakan pintu
Jika cekal azammu, aku izinkan kamu mencumbu
Tapi sanggupkah kamu tinggalkan kemewahan istana?
Berkelana bersama si pengembara ini yang sedang mencari cinta

Nukilan: Si Takluk Jagat
28 November 2018

DIK, AKU PILIH KEJORA (BALASAN PUISI JIYA ASHMA)


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

DIK, AKU PILIH KEJORA

(BALASAN PUISI JIYA ASHMA)

Image may contain: sky, tree, night, outdoor and nature


Bagaimana hendak ku tanya

Tingginya langit....jika takkan ada jawabnya....

Aku hanya seorang putri d pinggiran sungai
Menyelam masuk bumi menyeringai
hatur sembahku kenankan aksaraku menyemai
Benih benih relung bisu yang inginkan damai....

Sebentar.....
Kemarilah sekejap....
Temaniku duduk di bangku usang ini
Membicara langit malam gulita

Hmmmm
Beri aku manis telunjukmu
Tunjuk satu bintang......
Lalu susunnya menggubah gugus
Rangkai....kata dari kedip lini cahyanya....
Rasikan gambaran asa

Jgn beranjak dulu sobat....
Bangku usang ini membisikkan sesuatu....

Bahwa kau kan hadir lagi di esok gulita...
Disini di bangku usang ini
Tuk telisik asmara aksara
Ada maupun tiada aku menemani



FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

DIK, AKU PILIH KEJORA

(BALASAN PUISI JIYA ASHMA)

Wahai Sang Puteri di pinggiran sungai
Dari kejauhan terlihat tanganmu melambai

Asyik menyemai benih-benih relung bisu
Sambil menuai damai di aksara qalbu


Marilah dik … mari duduk bersamaku
Terima kasih dik … telah kamu sediakan bangku
Tapi hati-hati dik … duduknya jangan terlalu berdekatan
Kerana aku bimbang nanti akan menggamit umpatan

Itu dik … aku memilih kejora
Di antara gugusan gemintang berjuta
Meskipun jauh dik …. kejora tetap bercahaya
Jelas nyata dalam remang cahaya purnama

Kalau kamu mahu dik … bisa saja aku untaikan
Cahaya kejora itu dik … agar jadi satu ungkapan
Untaian diksi dari qalbi yang merindu
Layar fatamorgana dari hati yang membeku

InsyaAllah dik … esok aku akan kembali lagi ke sini
Walau ada mahu pun tiada kamu menemani
Kerana aku mahu merisik tingginya langit itu
Kelak nanti bila kamu kembali, aku akan membisikkannya ke telingamu

Nukilan: Si Takluk Jagat

RINDU INI PUNYA KAMU (HANI DEWI CINTA)


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

RINDU INI PUNYA KAMU

Image may contain: 1 person, smiling, text

RINDU INI PUNYA KAMU

Aku coretkan syair untuk Hani DewiCinta
Merangkai bait-bait kata dari mimpi semalam
Tika sama-sama menikmati pahit manisnya kopi
Sambil memerhati keindahan bias cahaya pelangi

Walau aku tahu cahaya pelangi hanya sementara
Bila terbenam mentari biasnya juga akan menghilang
Tapi aku mahu supaya aku boleh terus terlena
Meski pun hadirmu cuma berupa bayangan

Maha Suci Allah yang menjadikan keindahan sedemikian rupa
Maha Besar Dia yang mendugaku sehingga sebegini cara
Merinduimu adalah seperti suatu keindahan
Mencintaimu ibarat menggores satu lukisan
Dan merenung matamu adalah satu kepuasan

Keindahan itu akan aku pakukan di sela hati
Dan lukisan itu akan ku pajangkan di dinding sunyi
Biar indah itu akan sentiasa mewarnai
Agar lukisan itu akan selalu ku lewati

Izinkan aku terus melukis senyummu
Agar hati ini senantiasa terisi untukmu
Biarkanlah aku terus merinduimu
Meski aku cuma mengejar bayangan semu

Nukilan: Si Takluk Jagat
27 November 2018

SIAPA AKU?


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

SIAPA AKU?

Image may contain: text

SIAPA AKU?

Sahabat ...
Janganlah kamu tanya siapa diriku
Jangan pernah mahu tahu wujud asalku
Aku berasa lebih bahagia begini
Memperkenalkan diri lewat puisi

Panggillah aku Si Takluk Jagat
Ibu pertiwiku di bumi berdaulat
Darah ku warisi semangat Jebat
Ingin berteman mencari sahabat

Jauh mengembara ke negeri terbilang
Hasrat menggali permata yang hilang
Untuk jadi pusaka buat anak muda
Bukti berdaulatnya bangsa merdeka

Moga khazanah yang telah lama tertanam
Yang mengandungi azimat permata nilam
Akan menjadi bekal hidup hakiki
Kelak menjadi amal kembara abadi

Ayuhlah sahabat kita seiring berjalan
Putera tak ternobat ini kelana sendirian
Moga diberkati perjalanan kita
Moga dirahmati pertemanan yang tercipta

Nukilan: Si Takluk Jagat
26 November 2018

TIKAMAN YANG MEMBUNUH


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

TIKAMAN YANG MEMBUNUH

Image may contain: text

TIKAMAN YANG MEMBUNUH

Puteri ...
Berteman denganmu itu istimewa
Kerana aku harus melakukan sesuatu yang belum pernah aku lakukan
Dan harus memikirkan sesuatu yang belum pernah aku fikirkan

Meskipun cuma kamu
Yang berani mau menikam hatiku
Bilangmu walau tanpa pedang
Walau tanpa belati
Dengan sekali tikamanmu
Mampu membunuhku

Cuma aku mau mengingatkan
Kalau mahu menikam aku
Hingga membunuhku
Tikamlah tepat di jantungku
Jangan tikam di hatiku
Kerana hatiku
Emang sudah lama mati

Dengan segenap jiwa raga
Dan setulus rahayu hatiku
Aku perkenankan dikau menjaga hatiku
Walaupun dari jauh
Karena aku yakin
Hati kita dekat
Dan terikat

Nukilan: Si Takluk Jagat
25 November 2018

RASA INI


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

RASA INI

Image may contain: one or more people and close-up

RASA INI

Ya Allah ...
Rasa ini pernah ada
Rasa ini pernah hadir
Rasa ini pernah Kau beri
Dan rasa ini juga pernah Kau tarik kembali

Ya Rabbal 'alamin ...
Rasa ini pernah membahagiakan
Rasa ini pernah mengasyikkan
Rasa ini pernah Kau pinjamkan
Dan rasa ini juga pernah melumpuhkan

Ya Rabbul Jalil ...
Rasa ini haqMu
Rasa ini kurniaMu
Rasa ini anugerahMu
Dan rasa ini juga dugaanMu

Tuhanku ...
Rasa ini datang lagi
Rasa ini bertamu kembali
Rasa ini semakin berwarna
Dan mungkinkah rasa ini akan Kau ambil semula?

Wahai Sang Pemilik Rasa ...
Siapalah aku untuk mengatakan tidak pada pemberianMu?

Nukilan: Si Takluk Jagat
24 November 2018

UTUSAN DARI KAYANGAN


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

UTUSAN DARI KAYANGAN

Image may contain: one or more people


UTUSAN DARI KAYANGAN


Wahai sang puteri ...
Yang bersemayam di singgahsana
Menanti dalam rahayu hati
Bertamu dalam beningnya mimpi
Menggolak rasa menebar pesona

Cakerawala luas telah aku takluki
Gelora samudera tidak aku geruni
Tapi mengapa aku bagai tak bisa
Mengawal hati yang kuat meronta

Aku meniti turun dari kayangan
Membelah lautan merintis jalan
Kudaku kini sedang berlari kencang
Aku tahu Si Putihku sedang kegirangan

Berdecak derap langkah kaki
Tanpa henti terusan berlari
Agaknya dia juga sama sepertiku
Tidak sabar ingin bertemu
Si darah biru yang sedang menunggu

Puteriku ...
Aku tidak akan berlama-lama
Bersabarlah sehingga aku tiba
Sambutlah huluran tanganku nanti
Memimpin kamu keluar dari mimpi

Nukilan: Si Takluk Jagat
22 November 2018