FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT
MOGA WAKTU KAN MENJAWAB TANYA
Haruskah aku berteriak pada birunya angkasa
Atau mengadu pada arus kali yang laju mudik ke muara
Jasad terlihat gagah bercekak pinggang di luas padang ilalang
Tapi batin menyenandungkan kidung lara yang tiada berkesudahan
Terasa mahu menitip salam lewat bayu yang berhembus petang
Biar angin bercerita padamu tentang rindu yang tak pernah kunjung padam
Dapatkah kau rasa getar nadi ini merintih sayu
Juga detak jantung ini yang tiada henti menyebut namamu
Cukup merdukah lagu rinduku untuk menggamitmu datang
Mampukah ratib syairku merintis jalan menuju pulang
Aku bagaikan Majnun yang sedang dalam derita
Mendambakan kehadiran kekasihnya Laila yang amat dicintainya
Jangan ditukar ganti Lailaku dengan yang lainnya
Segala sengsara ini hanyalah untuk dirinya semata
Cuma raut wajahnya sahaja yang terpahat di ruang hati
Hanya dialah ubat pada penyakit yang sedang aku deritai
Adakah aku antara segelintir insan yang terpilih
Yang bakal merasai nikmatnya dicinta dan dikasih
Ataukah senada taqdirku dengan Qais si gila
Yang hanya ketemu cinta sejatinya di alam sebelah sana
... biarlah, biar waktu yang menjawab segala tanya
Nukilan: Si Takluk Jagat
18 Februari 2020