Menu

Wednesday, 24 October 2018

LANTERA CINTA


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

LANTERA CINTA


LANTERA CINTA

Menitis bulir air ini dari netra
Dalam ratapan rindu yang tiada jeda
Hebatnya hati ini berteka teki
Antara pesona dunia dan cinta ukhrawi

Membidik arjuna dalam angan yang goyah
Membungkus rindu pada seraut wajah
Sesuci salju seputih melati
Layaknya menemani mencari hakiki

Rinai gerimis seakan menangisi
Pelangi senja turut sama mensyukuri
Bangkitnya hati dari lena yang panjang
Dek aroma cinta yang datang bertandang

Nyalakanlah, agar terang lantera cinta
Moga dapat ku tatap wajahmu yang sempurna
Tapi cahayanya biarkanlah menipis
Menjemput gelora suasana romantis

Pejamkan matamu dan mendekatlah
Biar hangat pelukanku dapat kau rasa
Lekapkanlah telingamu di dadaku
Dengar degup jantungku, benarkah atau palsu

Ya Illahi Rabbi ...
Andai jalinan cinta suci ini tidak Kau restui
Pimpinlah tanganku ke jalan cinta abadi

Nukilan: Si Takluk Jagat
23 Oktober 2018

TASBIH RINDU


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

TASBIH RINDU

Image may contain: one or more people, nature and outdoor

TASBIH RINDU

Aku membilang tasbihku satu demi satu
Setiap butirnya mengembalikan kenangan lalu
Ketika hangatnya cinta menghayun rasa
Membangkit rindu yang kian menyiksa

Terbit senyum tika membayangkan yang gembira
Tumpah airmata bila tiba episod sebaliknya
Satu persatu tertayang di tabir layar
Segala-galanya masih jelas, tiada yang pudar

Terasa hangatnya jemarimu bila ku genggam
Ketar bibirmu menahan gelora yang terpendam
Tanpa kata tiada bicara
Cuma netra menatap netra

Sucinya benih cinta yang kita semaikan
Dengan firman dan kalam kita siramkan
Syaitan pun tak bisa datang menggoda
Kental hati berpegang pada kalimahNya

Sayangnya kuntuman tak lama mekar
Mentari yang terang berganti halilintar
Sirna upaya melihat kamu terbaring kaku
Berlinang airmata dalam bening khalwatku

Dan jemariku masih membilang tasbih rinduku, satu demi satu

Nukilan: Si Takluk Jagat
22 Oktober 2018

#STJ2018_106 - LAGU KECUNDANG


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

Image may contain: flower, plant and nature

LAGU KECUNDANG



Sunyinya malam ini
Dinginnya menusuk tulang
Pilunya rasa hati
Rindu datang bertandang

Rembulan diam bersembunyi
Malu untuk memandang
Pungguk terbang pergi
Tiada dendang nyanyian

Bintang melarikan diri
Sirna cahaya gemintang
Kejora tidak berseri
Musafir hilang pedoman

Bayu bertiup sepi
Berhenti tari ilalang
Bambu turut mengerti
Hilang irama sumbang

Lantera cinta qalbi
Cahayanya ikut terpadam
Pilunya hati sepi
Meratap kasih terbuang

Melodi irama nuri
Menggamit kenangan silam
Petikan dawai kecapi
Mengalun lagu kecundang

Nukilan: Si Takluk Jagat
22 Oktober 2018

#STJ2018_105 - MAJNUN DAN LAILA


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

Image may contain: 1 person, text

MAJNUN DAN LAILA



Mengapakah hatiku rasa sebegini sayu?
Sudah dinihari masih tak dapat melelapkan mataku
Kenangan lama mulai datang silih berganti
Tanpa ku sedari airmata membasahi pipi

Sebaknya hati menahan amukan kerinduan
Pedih perih melawan hentaman kepiluan
Gelak tawamu terngiang-ngiang di gegendang telinga
Senyum manismu terbayang-bayang di ruang mata

Apakah khabarmu di sana wahai kekasih hati
Tergamaknya taqdir memisahkan kita begini
Moga musafir ini akan terus dapat bertahan
Menahan terjahan badai rindu yang tiada kesudahan

Bagaimanakah hendak ku buang rinduku ini
Peritnya ku rasakan bagai hirisan belati
Merobek mengoyak sebegitu kejam
Meronta hatiku di dinginnya malam

Aku tahu rasa ini akan sentiasa bertamu
Dan aku tahu rindu ini semakin tambah menggebu
Mungkinkah aku kan jadi seperti Majnun yang setia?
Yang merindukan Lailanya hingga ke hujung nyawa

KepadaMu Sang Pencinta aku serahkan jiwa

Nukilan: Si Takluk Jagat
22 Oktober 2018

Tuesday, 23 October 2018

STJ2018_104 - LEPASKAN DIA PERGI


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

Image may contain: text

LEPASKAN DIA PERGI



Adikku ...
Semilir bayu Selat Melaka datang membisikkan
Akan keluh kesahmu yang jelas kedengaran
Menceritakan rawannya hati si gadis jelita
Mengharapkan cinta yang tak kunjung tiba

Kau tuliskan lagu jiwamu di pucuk janur yang melambai
Membasahi sejadahmu dengan airmata qiamulail
Ketika menangis dan meratap di sepertiga malam
Memohon agar cintaku datang bertandang

Telah aku kiaskan di bait puisi
Aku hadirkan juga di dalam mimpi
Musafirmu ini memilih untuk hidup bersendirian
Kerana mahu meratapi rindu yang berpanjangan

Bagaimana dapat ku tawarkan hatiku lagi
Kerana cintaku telah lama dibawa pergi
Kekasih hatiku tidak mahu melepaskannya
Sebagai bukti cinta sucinya tika berdepan Sang Pencipta

Andai kamu sayang padaku lepaskanlah dia pergi
Biar pun tersiksa buanglah rindu itu dari hati
Daun cinta ini yang telah dia sematkan di qalbuku
Semakin hari semakin segar, takkan pernah melayu

Nukilan: Si Takluk Jagat
21 Oktober 2018

PAWANA RINDU


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

PAWANA RINDU

Image may contain: one or more people, ocean, shoes, outdoor and water

PAWANA RINDU

Penaku ketirisan tinta
Kalamku kehabisan bicara
Haruskah aku terus merangkai kata
Atau cuma berdiam tanpa bersuara

Wahai laut ...
Izinkan aku mencedok sedikit air dari kolammu
Untuk menggantikan tugas tinta emasku
Biar ku lengkapkan bait-bait akhir puisi
Dan menulis puji-pujian untuk Kekasih hati

Meskipun warnanya kan nampak berbeda
Yang penting rasa itu akan sampai padaNya
Aku cuma mahu Dia berpaling sebentar padaku
Moga kan menghembus kembali pawana rindu

Aku terjaga dalam ruang kegelapan
Leka diulit mimpi yang mempesonakan
Kalau syaitan sangka dia telah berjaya menggoda
Kesilapan serupa dilakukannya sewaktu dia diusir dari Syurga

Inilah duniaku
Mohon jangan diganggu
Aku cuma mahu bersyair dan berpuisi
Buat melayan cinta yang bergolak di hati
Dan buat membujuk rindu yang berteriak di qalbi

Nukilan: Si Takluk Jagat
19 Oktober 2018

Saturday, 20 October 2018

BAHTERA CINTA


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

BAHTERA CINTA

Image may contain: water and outdoor

BAHTERA CINTA


Aku pernah merasakan karam di lautan
Bila pelayaran cinta tewas dalam perjalanan
Pilunya hati melihat bahteraku yang tenggelam
Luluh jiwaku memandang puing-puing yang berselerakan

Sengaja aku membiarkan ombak melambung jasadku
Kerana tika itu telah sirna semangat dalam diriku
Biarlah aku lemas di dalam lautan yang bergelora
Daripada aku hidup berkalang jiwa yang merana

Tapi ketentuan Sang Khalik siapa yang dapat meneka
Badai yang ganas tidak mampu meragut nyawa
Tanpa izinNya apalah yang si air laut dapat lakukan
Aku tiba di daratan tanpa sedikit pun cela di badan

Bertahun lamanya aku hidup dalam sengsara
Bagai Majnun yang gila merindukan Si Lailanya
Siang atau malam pun aku langsung tidak ambil peduli
Cuma wajah dan namanya ikut berdetik bersama nadi

Hinggalah Dia menghadirkan Sang Bidadari dari kayangan
Yang meyakinkanku bahawa kudup mati pun masih boleh dihidupkan
Tanpa putus asa dia terusan menyirami dan membaja
Berkat keikhlasannya pohon yang mati kembali berbunga

Taqdir, apakah mahumu lagi pada kali ini?
Kamu seakan cemburu melihat aku dicintai
Mengapa kini aku berada di pantai yang sama?
Sedang memerhati bahtera yang terumbang-ambing dihentam gelora

Nukilan: Si Takluk Jagat
18 Oktober 2018

PAHAT PENGUKIR TAQDIR


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

PAHAT PENGUKIR TAQDIR

Image may contain: mountain, sky, cloud, nature and outdoor

PAHAT PENGUKIR TAQDIR

Ukhty ...
Kamu ajarkan aku maknanya cinta
Kamu tunjukkan aku ertinya redha
Kini layar hatiku benar-benar tersentuh
Bahtera rinduku semakin dekat berlabuh

Duka dan derita kamu syukuri sebagai Kafarah
Menghiba pilu jiwa tika menangisi Maghfirah
Kamu percaya cuma rahmatNya bisa menyingkap tabir
Dan kamu yakin hanya pahatNya yang akan mengukir taqdir

Mulus bibirmu mengukirkan senyuman tulus
Basah lidahmu meratibkan pujian kudus
Senyummu itu telah ku pasungkan di dalam jiwa
Dan keikhlasanmu telah menguntumkan kelopak cinta

Sudikah kau menyambut huluran tanganku?
Dengan restuNya hatimu dan hatiku bersatu
Kita kan berpimpinan tangan seiring berjalan
Menuju cahaya yang khabarnya bergemerlapan

Ya Allah Ya Tuhanku ...
Kurnialah kesembuhan pada srikandiku
Andainya dia bukan milikku di dunia ini
Biarlah dia jadi bidadariku di sana nanti
Agar cinta kami kan selamanya abadi, pasti

Nukilan: Si Takluk Jagat
16 Oktober 2018

Wednesday, 17 October 2018

NUR KASIHMU


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

NUR KASIHMU

Image may contain: one or more people and close-up

NUR KASIHMU

Ukhty …
Sendirian aku merenung temaramnya senja
Awan yang menghiasi menambahkan pesona
Tapi indah jingganya gagal memberikan jawapan
Merungkai persoalan yang bermain di fikiran

Mengapa mesti bunga kasihku mekar di tepian jurang
Dan kenapa benih cintaku tumbuh di gurun yang kontang
Sempatkah aku menikmati indah kembangnya
Atau takdirnya gugur sebelum mekar kuntumnya

Aku bisikkan pada bayu supaya bertiup perlahan
Agar kelopakmu tetap segar, tidak berguguran
Dan biar ku jagai dan ku bajai nur kasihmu
Meski bahangnya gurun kan membakar hatiku

Akan ku sirami dengan air dari telaga Kauthar
Biar wangimu setanding aroma kasturi azfar
Menghidang pesona pada sang musafir yang sunyi
Memberi ilham untuk sang pujangga berpuisi

Cuma satu yang aku harapkan
Sambutlah salam kasih yang aku hulurkan
Biarlah suratan taqdir yang menentukan segala
Biarlah Qadar berjalan sesuai dengan kehendakNya

Nukilan: Si Takluk Jagat
16 Oktober 2018

KUDUP CINTA MULAI TERBUKA


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

KUDUP CINTA MULAI TERBUKA

Image may contain: one or more people and close-up

KUDUP CINTA MULAI TERBUKA

Dari kejauhan aku terhidu aroma cinta
Semerbak harumnya bak wangian dari syurga
Dan telingaku menangkap lagu nyanyian jiwa
Yang iramanya begitu menghiba, begitu mempesona

Bijaknya kamu menyembunyikan segala rasa
Kuat hatimu mengawal badai yang bergelora
Iblis tidak kan mampu untuk mengetahui rahsia hari esok
Tapi netra makrifatku dapat membaca segala lenggok

Bagaimana dapat kamu sembunyikan rahsia hati
Kerana hatiku dan hatimu telah sama terkunci
Desir lembut sang bayu menitipkan salam rindu darimu
Dan lambaian dedaunan menarikan rentak lagu cintamu

Terik sinar mentari yang memancar terang
Unggas yang berterbangan turut berkicau girang
Bagaikan sama-sama mahu meraikan
Kuntuman bunga yang mulai mekar di jambangan

Kuda putihku turut meringkik manja
Agaknya dia pun ikut sama bergembira
Kerna rakan karibnya ini telah mahu menyayangi
Menjagai kudup cinta yang mulai terbuka di hati

Nukilan: Si Takluk Jagat
13 Oktober 2018

Monday, 15 October 2018

AURORA DI LANGIT TASMANIA


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

AURORA DI LANGIT TASMANIA

Image may contain: night and sky

AURORA DI LANGIT TASMANIA

Sayu netramu menatap syahdu
Irama puisimu merayu pilu
Menggetar sukma di palung jiwa
Meniup pesona di hati lara

Meski cahayanya tidak setara
Bias aurora di langit Tasmania
Namun bagiku cukup mengasyikkan
Umpama menatap senja temaram

Indahnya kias di dalam seloka
Mengait kata di tabir metafora
Untaian diksi tersusun rapi
Merdu kidungmu membelah sunyi

Ukhty ...
Janganlah lagi mendamba bahagia
Biar ku rajut asa yang tersisa
Aku di sini kan setia menemani
Mengisi lakuna di hati sepi

Nukilan: Si Takluk Jagat
12 Oktober 2018

Wednesday, 10 October 2018

KOLABORASI BULAN DAN SASMITA (ASLI & PATIDUSA)


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

KOLABORASI BULAN DAN SASMITA

Image may contain: one or more people

KOLABORASI BULAN DAN SASMITA

Ukhty ...
Doaku untukmu
Dalam hening malam sendu
Mengangkasa melodi Yasiin pilu

Nostalgia lalu
Kembali datang mencumbu
Interpretasi mimpi
Regulasi alami
Menggamit hiba
Merajut asa
Mencarik luka

Malam memandangku dengan kesedihan
Meringkuk memapah hati yang kepiluan
Kolaborasi bulan dan sasmita
Syairku bertintakan airmata

Wahai Yang Maha Penyembuh
Yang jiwaku berada di tanganMu
Jika Kamu meyayanginya
Aku juga sayangkan dia
Dengarkanlah bisikan hati ini
Moga telah tertulis keseimbangan duniawi

Amiinnn Ya Rabb

Nukilan: Si Takluk Jagat
09 Oktober 2018

__________________________________________________



FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT
~ KOLABORASI BULAN DAN SASMITA

Ukhty

Doaku untukmu
Berirama alun sendu
Mengangkasa melodi Yasiin pilu

Malam memandangku dengan kesedihan

Melukis interpretasi mimpi
Nostalgia lama
Mencumbui

Luka

Tercarik kembali
Menghayati regulasi alam
Meringkuk memapah hati kepiluan

Kolaborasi bulan dan sasmita

Puisiku bertintakan airmata
Derita cinta
Siksa

Pulih

Seperti sediakala
Mogakan seimbang duniawi
Dengarkanlah bisikan hati ini

Wahai Yang Maha Penyembuh

Seperti Kamu sayangkannya
Aku sayang
Dia


Nukilan: Si Takluk Jagat

10 Oktober 2018

Monday, 8 October 2018

BUANGKAN RASA ITU


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

BUANGKAN RASA ITU

Image may contain: 1 person, sitting and guitar

BUANGKAN RASA ITU

Adikku …
Tersentuh hatiku
Dek ikhlas rasamu
Dan tingginya pengharapanmu
Puisimu penuh luka
Aksaramu menceritakan segala

Aku tahu …
Rasa itu bukan sengaja diminta
Tapi rasa yang timbul dari jiwa
Asalnya berputik dari mata
Terdetik dalam kata
Semakin mekar di hati
Akhirnya berkelopak, mewangi di qalbi
Dan kembangnya kian sempurna
Aromanya membuai rasa
Menyemai benih-benih cinta
Menyemarakkan api pesona

Aku memetik gitar usangku
Cuba bersimfoni sendiri
Bersenandung dengan alami
Tapi aku hilang dalam bungkam
Kusut dalam terang
Kenangan silam datang bertandang
Tuhan …
Tolong buangkan rasa itu dari hatinya
Kerana aku sayang dia
Dan aku tak mahu dia derita
Sebagaimana aku sengsara

Nukilan: Si Takluk Jagat
08 Oktober 2018

SRIKANDI CINTA


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

SRIKANDI CINTA

Image may contain: one or more people, sky, ocean, outdoor, water and nature

SRIKANDI CINTA

Ukhty ...
Kentalnya kau menonjolkan jiwa kesatria
Bulat tekad melabuhkan jilbab buat menutup pesona
Kau boleh berbaring di atas mata belati yang tajam
Tangkas berpencak tika mengelak anak panah yang dihujam
Juga tetap Tuma'ninah dalam berhadapan badai yang ganas menghentam

Di medan pertempuran kau umpama singa yang berbulu besi
Menggempur tanpa secuit pun ada gusar di hati
Tapi dihadapanku kau berubah menjadi dewi dari kayangan
Pencakmu kau tukarkan menjadi tarian cinta yang menawan
Sesungguhnya, nyanyianmu dapat membujuk hatiku yang rawan

Kau umpama binar cahaya jutaan gemintang
Meskipun kerdipannya tidak sampai menyuluhi alam
Tapi cukup terang untuk dijadikan pedoman
Cukup bersinar untuk menjadi penunjuk jalan
Dan cukup sempurna untuk menenangkan hati sang musafir ini yang kesepian

Masih bisakah lagi aku temui
Srikandi sepertimu di zaman ini
Yang sudi menemaniku di atas kuda putihku yang setia
Yang sabar mendengari celotehku kala aku bercerita
Menjadi temanku berkelana menjelajah benua

Nukilan: Si Takluk Jagat
07 Oktober 2018

#STJ2018_093

PENCAK NUSANTARA


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

PENCAK NUSANTARA

Image may contain: one or more people and shoes

PENCAK NUSANTARA

Hari ini aku mahu menari
Mengorak langkah melayani hati yang merindui
Tapi tarianku bukan tarian cinta
Bukan juga seloka senandung asmara
Langkahku langkah tari kesatria
Tariku tari warisan Pencak Nusantara

Bergema irama paluan gong dan gendang
Sungguh mempesona tiupan serunai yang didendang
Senada teriak sorakan rakan seperjuangan
Kembali meratib darah pahlawan yang sekian lama kesunyian

Buah pukul buah cekak
Si Alu Lesung Batu pemecah tengkorak
Berlari meniti di atas reranting beringin
Dengan jurus Enteng Badan Kaedah Sapu Angin

Taming Sari yang ku sisipkan di pinggang
Melirih bergetar meminta lawan yang seimbang
Karunia dari saudaranya Si Tuah yang setia
Berlandaskan prinsip bai'at pertemanan yang saksama

Nukilan: Si Takluk Jagat
08 Oktober 2018

Thursday, 4 October 2018

CITRA CINTA YUSUF A.S. DAN ZULAIKHA (01 - 03)


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

CITRA CINTA YUSUF A.S. DAN ZULAIKHA

Image may contain: one or more people and close-up

CITRA CINTA YUSUF A.S. DAN ZULAIKHA
~ GELORA CINTA ZULAIKHA (01)

Aku tahu ...
Tidak pantas untuk aku berasa begini
Tidak wajar juga untukku harus mencintai
Terus dari mana datangnya segala rasa rindu?
Yang menyesak dan kuat menghimpit qalbuku

Terkadang aku terfikir untuk berlari jauh
Agar dapat ku memujuk hatiku yang sendu
Tapi aku bimbang aku kan berasa sunyi
Andai tidak menatapmu, walaupun sehari

Di kamar aku meraung kesepian
Meratap menangis dek siksa kerinduan
Tapi raungan ku cuma memekarkan lagi kelopak cinta
Dan tangisanku rupanya mencambahkan lagi benih-benih asmara

Wahai Yusuf ...
Bagaimanakah gelora rindu ini dapatku kekang?
Kemanakah derita pilu ini hendak ku buang?
Menggigil hatiku tika rindu datang bertamu
Merintih aku bila membayangkan berada dalam dakapanmu

** Surah Yusuf : Ayat 21 – 36: Ayat 51

Nukilan: Si Takluk Jagat
04 Oktober 2018

CITRA CINTA YUSUF A.S. DAN ZULAIKHA
- RINDU ZULAIKHA (02)

Dahsyatnya rasa ini
Hebatnya rindu ini
Hangatnya pesona yang kau bawa
Terkapai aku dihanyut gelombangnya

Menitik keringatku dalam dinginnya malam
Menggigil, berselimut aku di bawah mentari siang
Di kamar beradu memeluk Sang Raja ku yang dihalalkan
Tapi dalam mimpi aku bersamamu bermesra berduaan

Si Syaitan durjana sering kali datang menjelma
Membisikkan kata-kata cinta di telinga
Tersenyum datang mengetuk pintu sanubari
Menjelma dalam sosok sang kekasih hati
Dengan barisan pria-pria serba tampan
Serba menggoda
Membuka jalan ke cinta noda

Yusuf ...
Berpalinglah ke sini
Tolehlah padaku yang sedang menanti
Hanya titik kasihmu yang dapat menghilangkan dahaga
Cuma balasan cintamu yang boleh mententeramkan jiwa
Peluklah aku, dakaplah aku
Tak sanggup lagi aku dilambung ombak rindu

Nukilan: Si Takluk Jagat
05 Oktober 2018

CITRA CINTA YUSUF A.S. DAN ZULAIKHA
- MIMPI ZULAIKHA (03)

Yusuf ...
Kaulah yang sering bertandang dalam mimpi
Bawa pesona, bawa gelora, dan membawa berahi
Tiap datangmu bara nafsu ini makin berkobar
Lihat kerlingmu api noda ini tambah membakar
Redup netramu membangkitkan rasa
Panah arjunamu melayarkan asmara

Kejang kaku tubuhku kau perlakukan
Mendesah hatiku membayangkan kenikmatan
Jahatnya Syaitan yang meniupkan api keghairahan
Membangkitkan gelora yang tiada bersempadan

Sekujur tubuhku lemah tidak berdaya
Luluh hatiku jadi tidak bermaya
Cintaku sudah meresap ke dalam lipatan hati
Meskiku tahu aku dalam kesesatan yang hakiki

Keluh kesah rindu yang kesepian
Dek gelora batin yang tiada kesudahan
Aku umpama seorang dermawan yang terlalu dahaga
Tapi tak sanggup menggapai air yang sedang dipikul di bahunya
Menggelepar aku yang sedang dalam kehausan
Bermimpi indah aku di kamar peraduan

Nukilan: Si Takluk Jagat
06 Oktober 2018

AKSARA SUNYI


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

AKSARA SUNYI

Image may contain: one or more people and close-up

AKSARA SUNYI


Tuhan ...
Seberat ini aku diduga?
Sehebat ini hatiku sengsara?
Zahirku nampak bahagia
Tapi batinku terlalu derita
Aku tutupi kesedihanku dengan tertawa
Aku sembunyikan tangisanku dengan canda

Tapi bila aku bersendiri
Kenangan lama datang silih berganti
Rasa rindu ini yang kian bergelora
Pilu hati ini yang terusan menyeksa
Aku sering terlena dengan linangan airmata
Mimpi yang datang juga tidak berwarna


Aku kuatkan hati untuk berpuisi
Tapi yang bisa terucap hanyalah aksara sunyi
Aku cuba mengarang bait-bait kata
Tapi yang mampu ku tulis hanyalah syair derita
Harus bagaimana aku bisa berpuisi dalam linangan airmata?

Ya Rabbul Jalil
Cinta itu anugerahMu
Rindu itu kurniaMu
Anugerahkanlah aku cinta yang suci
Kurniakanlah aku rindu yang hakiki
Hati ini, biarlah ku rawat sendiri

Amiinnn Ya Rabbal 'alamin

Nukilan: Si Takluk Jagat
03 Oktober 2018

AKU RINDU (ASLI & PATIDUSA)


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

AKU RINDU (ASLI & PATIDUSA)

Image may contain: 1 person, close-up and indoor

AKU RINDU


Kamu ...
Yang jauh
Nun di sana
Ingin ku khabarkan padamu
Aku rindu ...

Walau tidak berterus terang
Tapi bisik hatimu dapat ku rasakan
Keluh kesahmu kedengaran
Aku tahu ...
Kamu juga merindui

Pantaskah kita dipertemukan?
Wajarkah rindu ini dilempiaskan?
Kerna aku bimbang ...
Pedihnya cinta nian kecundang

Hati ini ...
Aku tak peduli
Telah lali untuk disakiti
Telah pernah aku rasakan
Ikatan terputus di pertengahan jalan
Cinta terlepas dari genggaman tangan

Tapi hati kamu ...
Meskipun kamu bilang sekeras karang
Aku bimbang bila terhempas kan berselerakan
Tak sanggup aku mengenangkan
Tumpah airmatamu nanti menangis kesedihan

Nukilan: Si Takluk Jagat
02 Oktober 2018
___________________________________________________________

AKU RINDU

Kamu
Yang jauh
Nun di sana
Rindu dendam kutitipkan untukmu

Walau tidak berterus terang
Bisik hatimu kurasakan
Kamu juga
Merinduiku

Pertemuan
Pantaskah dizahirkan?
Bimbang aku mengenangkan
Pedihnya cinta yang kecundangan

Rindu hati yang berantakan
Wajarkah aku lempiaskan
Pada mu
Sayang

Hatiku
Telah lali
Aku tak peduli
Andai asmara terputus dipertengahan

Cinta terlepas dari genggaman
Pernah aku rasakan
Pedih pilu
Merintih

Hatimu
Aku bimbang
Andai terhempas berselerakan
Meskipun sekokoh karang dilautan

Nukilan: Si Takluk Jagat
# Patidusa
02 Oktober 2018

PESONA DUNIA


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

PESONA DUNIA

Image may contain: one or more people and close-up

PESONA DUNIA


Pesona dunia meniup nafsu
Badai dosa mengusik rindu
Sang Dewi jelita menjeling manja
Tersenyum, meniti turun dari pelangi senja
Dan Sang Bidadari melambai-lambai dari Syurga
Menggamit, mengenyit dan menggoda
Wajah-wajah dunia yang memukau mata

Kuatnya qalbuku berantakan
Derasnya jantungku berdebaran
Jelingan itu menggetar rasa
Dan lambaian itu membangkit gelora
Terbayang bergelumang dalam noda
Siksanya direndam dalam lahar neraka

Ya Allah Ya Tuhanku ...
Labuhkanlah tabir hijabku
Buangkanlah fana dari hatiku
Ujudkan rasaMu dalam jiwa
Kalungkan cahayaMu di dada
Moga hambar kelihatan pesona keduniaan
Agar tawar rasanya anggur murahan

Nukilan: Si Takluk Jagat
01 Oktober 2018

SENANDUNG PILU SI PALU (01 & 02)


FENOMENA PUISI SI TAKLUK JAGAT

SENANDUNG PILU SI PALU 01 & 02

Image may contain: ocean, sky, cloud, outdoor, water and nature

SENANDUNG PILU SI PALU (1)

~ Ratapan Sang Warga

Ombak tinggi gulung gemulung
Laksana diri ditimpa gunung
'Azab datang tanpa bicara
Malapetaka tiba tiada suara

Ya Rabbi ...
Dugaan apakah ini?
Untuk apa Qisas diberi?
Besar manakah dosa dijana?
Hingga negeriku dihantar bencana

Ramai suri kan bergelar balu
Anak kecil kan jadi piatu
Meratap pilu menangisi kehilangan
Berlalu bayu mengiringi sirna harapan

Jerit pekik teriak lolongan
Hancur rumah roboh berantakan
Luluhnya hati saat Saqarat
Terbayang ngeri siksa Qiamat

Ya Allah Ya Tuhan kami ...
Ampunkanlah dosa-dosa kami
Maafkanlah kesilapan-kesilapan kami
Hanya kepadaMu kami berserah
Cuma padaMu kami meminta

Al-Fatihah untuk para korban Palu dan Donggala

Nukilan: Si Takluk Jagat
Palu 26 September 2018
__________________________________________________________

SENANDUNG PILU SI PALU (2)
~ Keluhan Sang Ombak

Hadirku mengundang ribut
Datangku berselindung kabut
Membawa bersama malaikatul maut
Sedih derita turut berpaut

Menarah semua yang ada dijalanan
Meredah segala yang menghalang laluan
Ratusan, malah ribuan jiwa bakal terkorban
Duka lara merintih kesedihan

Bagi yang memandang dengan mata syariat
Kan cuma terlihat murka alam yang hebat
Tapi yang memerhati dengan netra ilmiah
Kan merah mata menginsafi maghfirah

Wahai warga ...
Janganlah aku dipersalahkan
Aku cuma sekumpulan air yang menurut arahan
Tiada upayaku tanpa Titah
Tidak bergerak aku tanpa Perintah

Muhasabahlah diri
Renungkanlah dengan hati
Dimanakah kekuranganmu
Dan dimanakah kesilapan berlaku

Moga aku tidak dipersoal jawabkan
Dengan kemusnahan yang telah aku akibatkan
Sesungguhnya aku beriman dengan Qada' dan QadarNya
Dan aku bersangka baik dengan TaqdirNya

Al-Fatihah untuk mangsa korban Palu dan Donggala

Nukilan: Si Takluk Jagat
Palu 26 September 2018